Monday, August 5, 2013

KALIMAT LANGSUNG DAN KALIMAT TAK LANGSUNG

KALIMAT LANGSUNG DAN KALIMAT TAK LANGSUNG

KALIMAT LANGSUNG
adalah kalimat yang secara cermat menirukan ucapan atau ujaran orang lain, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Bentuk dari kalimat langsung dapat berupa kalimat berita, kalimat tanya, kalimat perintah, ataupun kalimat seru.

KALIMAT TAK LANGSUNG
adalah kalimat yang melaporkan atau memberitahukan ucapan/ujaran orang lain. Bentuk dari kalimat tidak langsung hanya berupa kalimat berita.

PERBEDAAN KALIMAT LANGSUNG DAN KALIMAT TAK LANGSUNG

Kalimat Langsung
Kalimat Tak Langsung
1. Bertanda kutip (“…”)
1. Tidak bertanda kutip.
2. Intonasi bagian yang dikutip lebih tinggi dibandingkan yang tidak.
2. Intonasi mendatar dan menurun.
3. Kata ganti pada kalimat yang dikutip tidak mengalami perubahan.
3. Kata ganti pada kalimat yang dikutip mengalami perubahan.
4. Susunannya tetap, tidak berkata tugas.
4. Berkata tugas, seperti bahwa, sebab, untuk, supaya, dll.
5. Kalimat langsung berbentuk kalimat berita, kalimat tanya, kalimat perintah, dan kalimat seru.
5. Kalimat tak langsung hanya berupa kalimat berita.

PENGGUNAAN KATA GANTI (PRONOMINA) PADA KALIMAT LANGSUNG DAN KALIMAT TAK LANGSUNG

Kalimat Langsung
Kalimat Tak Langsung
Kamu
saya, aku
engkau
saya, aku
aku, saya
dia, ia
-ku
-nya
Kita
mereka
Kami
kami
mereka
mereka
Effendy dan Feli
mereka
Effendy
Effendy, dia, ia, -nya
Feli
Feli, dia, ia, -nya

PENGGUNAAN KATA TUGAS PADA KALIMAT LANGSUNG DAN KALIMAT TAK LANGSUNG

Kalimat Langsung
Kalimat Tak Langsung
Siapa
tentang nama / pelaku
apa (-kah)
tentang sesuatu / benda
kapan, bilamana
waktu
di mana, ke mana, dari mana
tempat
mengapa
sebab
berapa, ke berapa
jumlah, urutan
Mana
pilihan
bagaimana
cara
Jangan
untuk tidak
-lah
untuk / supaya / agar
berupa kalimat berita
bahwa

TATA CARA PENULISAN KALIMAT LANGSUNG

1.     Kalimat langsung ditulis di antara tanda kutip (“…”).
2.     Huruf pertama pada petikan langsung ditulis dengan menggunakan huruf kapital.
3.     Tanda kutip penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung.
4.     Bagian pengiring dan bagian petikan langsung dipisah dengan tanda baca koma (,).
5.     Jika di dalam petikan langsung menggunakan kata sapaan, maka sebelum kata sapaan diberi tanda baca koma (,) dan huruf pertama kata sapaan menggunakan huruf kapital.
6.     Kalimat langsung yang berupa dialog berurutan, wajib menggunakan tanda baca titik dua (:) di depan kalimat langsung.

PROSA LAMA DAN PROSA BARU



1. PROSA LAMA
Prosa lama cenderung bersifat imajinatif, istanasentris, didaktif, anonim, dan bentuk serta isinya statis, sedangkan prosa baru bersifar realistis (melukiskan kenyataan sehari-hari), dinamis atau mengalami perubahan terus-menerus sesuai dengan pembahan masa, dan tidak anonim.
Yang termasuk prosa lama ialah:
A. Dongeng
yaitu bentuk prosa lama yang semata-mata berdasarkan khayal dan disampaikan secara lisan. Selanjutnya dongeng dibedakan lagi atas:
1.  Fabel (dongeng tentang binatang) Contoh:
Kancil Yang Cerdik
Bayan Budiman
2.  Legenda (dongeng yang isinya dikaitkan dengan keunikan atau keajaiban alam) Contoh:
Asal-usul Kota Banyuwangi
Sangkuriang
3.  Sage (dongeng yang mengandung unsur-unsur sejarah) Contoh:
Darmawulan
Terjadinya Kota Majapahit
4.  Mite (dongeng lentang dewan-dewa atau makhluk lain yang dianggap mempunyai sijat kedewaan, dan sakral) Contoh:
Cerita Gerhana
Nyi Loro Kidul
Hikayat Sang Boma
Odysee
5.  Epos (Wiracarita/dongeng kepahlawanan) Contoh:
Ramayana
Mahabarata
6.  Dongeng Jenaka (dongeng yang menceritakan kebodohan atau perilaku seseorang yang penuh kejenakaan atau lelucon) Contoh:
Pak Pandir
Pak Belalang
Si Lebai Malang
Abu Nawas

B. Hikayat
yaitu prosa lama yang isinya mengenai kejadian-kejadian di lingkungan istana, tentang keluarga raja.
Contoh:
Hikayat Hang Tuah
Hikayat Si Miskin
Hikayal Panca Tantra
Hikayat Panji Semirang
Hikayat Dalang Indra Kusuma
Hikayat Amir Hamzah

PUISI LAMA



Puisi ini merupakan bentuk karya sastra yang terikat oleh jumlah bait, jumlah larik tiap bait, jumlah silaba tiap larik, dan rima. Mantra dan pantun adalah bentuk puisi lama asli Indonesia; sedangkan syair berasal dari Arab, dan gurindam berasal dari Tamil atau India.

a.    Mantra
Merupakan salah satu bentuk puisi asli Indonesia terdiri atas beberapa bait dengan rangkaian kata yang benilai ritmis. Bahasa mantra dianggap mengandung kekuatan magis, oleh karenanya tidak semua orang dizinkan membacanya kecuali ahlinya, yaim pawang.
Contoh :
Pasu jantan, pasu rencana
Tutup pasu, penolak pasu
Kau menantang pada aku
Terjantang mataku
Jantungku sudah kugantung
Hati kau sudah kurantai
Sipulut namanya usar
Berderailah daun selasih
Aku tutup hati yang besar
Aku gantung lidah yang fasik
Jantungku sudah kugantung
Hatiku sudah kurantai
Rantai Allah, rantai Muhammad
Rantai Baginda Rasulallah

b.    Pantun
Bentuk puisi asli Indonesia yang biasanya tiap bait terdiri atas empat baris yang dibagi atas dua baris pertama mempakan sampiran, dan dua baris berikutnya merupakan isi. Bersajak a b a b.
Contoh :
Berburu ke padang datar
mendapat rusa belang kaki
Berguru kepalang ajar
bagai bunga kembang tak jadi

c.    Karmina atau Pantun kilat  
(Pantun 2 larik; 1 sampiran dan 1 isi)
Contoh :

Sudah gaharu cendana pula
Sudah tahu bertanya pula

d.    Talibun  
(Parma 6 larik: 3 sampiran, 3 isi)
Contoh :
Kalau anak pergi ke lepau
Yu beli belanak beli
Ikan panjang beli dahulu
Kalau anak pergi merantau
lbu cari sanakpun cari
lnduksemang cari dahulu

e.    Seloka atau Pantun Berkait  
(Ada pertalian antarbait)
Contoh :
Lurus jalan ke Payakumbuh
Kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati tidak akan rusuh
Ibu mati bapak berjalan
Kayu jati bertimbal jalan
turun angin patahlah dahan
Ibu mati bapak berjalan
kemana untung diserahkan

f.     Gurindam
         Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari Tamil (India). Tiap bait terdiri alas dua baris, berisi nasihat. Pengarang gurindam yang terkenal adalah Raja Ali Haji dengan karyanya yang berjudul Gurindam Dua Belas.
Contoh :
Kurang pikir kurang siasat
Tentu dirimu akan tersesat
Barang siapa tinggalkan sembahyang
Bagai rumah tiada bertiang
Jika suami tak berhati lurus
Istripun kelak memadi kurus


g.        Syair
Merupakan puisi lama yang berasal dari Arab. Tiap bait terdiri atas empat baris. Tiap baris biasanya mempunyai delapan sampai dua belas silaba (suku kata). Isinya cerita den rimanya adalah a a a a.
Contoh :
Bulan purnama cahaya terang
bintang seperti intan di karang
Pungguk merawan seorang-orang
Berahikan bulan di amah seberang
Pungguk becinta pagi dan petang
melihat bulan di pagar bintang
Terselap merindu dendamnya datang
dari saujana pungguk menentang.

PUISI BARU

Bentuk puisi ini berbait dan berirama tetapi tidak terikat oleh jumlah bait, jumlah baris, jumlah silaba dan rima. Puisi baru lebih mementingkan isi daripada irama.
Berdasarkan isinya, puisi baru dibedakan atas balada, elegi, romans, ode, himne, epigram, dan satire.

a.        Balada
à bentuk puisi baru yang isinya berupa cerita dan kisah perjalanan hidup seseorang.
b.        Elegi
à bentuk puisi baru yang berisi kesedihan, suara sukma yang meratap, batin yang mengeluh, serta tangisan hati.
c.         Romansa
à bentuk puisi baru yang isinya merupakan luapan perasaan kasih sayang, cinta terhadap sesama.
d.        Ode
à bentuk puisi baru yang isinya berupa sanjungan kepada pahlawan. Bentuk puisi ini juga dikatakan puisi kepahlawanan.
e.         Himne
à bentuk puisi baru yang isinya berupa sanjungan terhadap Tuhan.

Contoh himne:
Bahkan batu-batu yang keras dan bisu
Mengagungkan nama-Mu dengan cara sendiri
Menggeliat derita pada lekuk dan liku
bawah sayatan khianat dan dusta.
Dengan hikmat selalu kupandang patung-Mu
menitikkan darah dari tangan dan kaki
dari mahkota duri dan membulan paku
Yang dikarati oleh dosa manusia.
Tanpa luka-luka yang lebar terbuka
dunia kehilangan sumber kasih
Besarlah mereka yang dalam nestapa
mengenal-Mu tersalib di datam hati.
(Saini S.K)

f. Epigram à bentuk puisi baru yang isinya mengandung semangat yang ditujukan kepada generasi muda.

Contoh epigram:
Hari ini tak ada tempat berdiri
Sikap lamban berarti mati
Siapa yang bergerak, merekalah yang di depan
Yang menunggu sejenak sekalipun pasti tergilas.
(Iqbal)

g. Satire à Bentuk puisi baru yang berisi sindiran.

Contoh satire:
Aku bertanya
tetapi pertanyaan-pertanyaanku
membentur jidad penyair-penyair salon,
yang bersajak tentang anggur dan rembulan,
sementara ketidakadilan terjadi
di sampingnya,
dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan,
termangu-mangu dl kaki dewi kesenian.
(Rendra)